Waktu masih gadis dulu, (ehm...kalau sekarang sudah berpredikat ibu-ibu), ada suatu syair yang sangat saya suka. Tidak tahu siapa penulisnya, yang jelas syair ini benar-benar menjadi pengobat rindu ketika menunggu jodoh yang diberikan Allah tiba (Ayah....lama amat sih datangnya, sampai nunggu 28 tahun baru datang...) tapi ya, memang Allah mempersiapkan orang terbaik pada saat yang terbaik pula, belum tentu jadi jodoh kalau ayahnya daffa datangnya waktu saya masih usia 25 tahun. Ya enggak?
Mudah-mudahan syair ini juga bisa jadi pengobat rindu sekaligus jadi benteng hati dari sesuatu yang tidak Allah suka, yakinlah! jodoh terbaik telah Allah siapkan untuk kita, tapi syaratnya kita juga harus menjadi orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan orang terbaik itu. Karena seperti petunjuk Allah tentang jodoh, "WANITA YANG BAIK UNTUK LAKI-LAKI YANG BAIK, LAKI-LAKI YANG BAIK UNTUK WANITA YANG BAIK"
Syair Surat Cinta
(anonim)
Wanita suci…
Mungkin aku memang tak
romantis
Tapi siapa peduli
karena toh kau tak mengenalku
Dan memang tak perlu
mengenalku
Bagiku kau bukan bunga,
tak mampu aku samakanmu
Dengan bunga-bunga
terindah dan terharum sekalipun
Bagiku manusia adalah
makhluk terindah, tersempurna, tertinggi
Bagiku dirimu salah
satu manusia terindah, tersempurna, tertinggi
Karenanya kau tak
membutuhkan persamaan
Wanita suci…
Jangan biarkan aku
menatapmu penuh
Karena itu akan
membuatku mengingatmu
Berarti memenuhi
kepalaku dengan inginkanmu
Berimbas pada
tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku
Membuatku inginkanmu,
sepenuh hati, seluruh jiwa, sehangat mentari
Kasihani dirimu jika
harus hadir dalam khayalku
Yang masih penuh dengan
lumpur
Dirimu terlalu suci
Wanita suci …
Berdua habiskan waktu
denganmu bagaikan mimpi tak berujung
Ada ingin tapi tak ada
henti
Menyentuhmu merupakan
ingin diri, berkelebat selalu
Meski ujung penutupmu
pun tak pernah berani ku sentuh
Jangan pernah kalah
dengan mimpi dan inginku
Karena sucimu, indahmu
kau pertaruhkan
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya akan
menjadi wanita biasa dihadapanku
Bila kau kalah, tak
lebih dari wanita biasa
Wanita suci…
Jangan pernah kau
tatapku penuh
Bahkan kau tak perlu
lirikkan matamu untuk melihatku
Bukan karena aku
terlalu indah
Tetapi karena aku
seorang manipulator
Aku biasa memakaikan
topeng keindahan pada wajah burukku
Mengenakan pakaian
sutra emas
Meniru laku para rahib
Meski hatiku dari
kubangan lumpur
Kau memang suci…
Tapi masih sangat mungkin
kau termanipulasi
Karena toh kau hanya
manusia, hanya wanita
Meskipun kau wanita
suci
Wanita suci…
Beri sepenuh diri
Pada dia sang lelaki
suci
Yang sepenuh diri
bawamu pada Ilahi
Untuknya dirimu ada,
itu kata otakku
Terukir dalam kitab
suci, tak perlu pikir lagi
Tunggu sang lelaki suci
menjemputmu dalam rangkaian khitbah dan do’a
Atau kejar sang lelaki
suci, itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda khodijah
Jangan ada ragu, jangan
ada malu
Wanita suci…
Bariskan harapmu pada
istkharah sepenuh arti ikhlas
Relakan Tuhan pilihkan
lelaki suci bagimu,
Mungkin sekarang …atau
nanti …
Bahkan mungkin tak ada
sampai kau mati
Mungkin itu berarti
dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di alam permainan saat ini
Mungkin lelaki suci itu
menanti di istana kekalmu
Yang kau bangun dengan
kekhusyuan ibadah
Wanita suci…
Pilihan Tuhan tak
selalu inginmu, tapi itulah pilihan-Nya
Tak ada yang lebih baik
dari pilihan Tuhan
Mungkin kebaikan itu
bukan pada lelaki terpilih itu,
Melainkan ada pada
jalan yang kau pilih, seperti kisah seorang wanita suci
Di masa lalu yang
meminta keislaman sebagai mahar pernikahan
Atau
mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih
Tertinggi
Kekasih tempat kita
(seharusnya) memberikan semua cinta dan menerima cinta yang tak terhingga dalam tiap detik hidup kita
Untuk semua wanita
suci, Let Allah choose the right ones for yau
No comments:
Post a Comment