Monday, April 9, 2012

Syair Surat Cinta

Waktu masih gadis dulu, (ehm...kalau sekarang sudah berpredikat ibu-ibu), ada suatu syair yang sangat saya suka. Tidak tahu siapa penulisnya, yang jelas syair ini benar-benar menjadi pengobat rindu ketika menunggu jodoh yang diberikan Allah tiba (Ayah....lama amat sih datangnya, sampai nunggu 28 tahun baru datang...) tapi ya, memang Allah mempersiapkan orang terbaik pada saat yang terbaik pula, belum tentu jadi jodoh kalau ayahnya daffa datangnya waktu saya masih usia 25 tahun. Ya enggak?

Mudah-mudahan syair ini juga bisa jadi pengobat rindu sekaligus jadi benteng hati dari sesuatu yang tidak Allah suka, yakinlah! jodoh terbaik telah Allah siapkan untuk kita, tapi syaratnya kita juga harus menjadi orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan orang terbaik itu. Karena seperti petunjuk Allah tentang jodoh, "WANITA YANG BAIK UNTUK LAKI-LAKI YANG BAIK, LAKI-LAKI YANG BAIK UNTUK WANITA YANG BAIK"

Syair Surat Cinta
(anonim)


Wanita suci…
Mungkin aku memang tak romantis
Tapi siapa peduli karena toh kau tak mengenalku
Dan memang tak perlu mengenalku
Bagiku kau bukan bunga, tak mampu aku samakanmu
Dengan bunga-bunga terindah dan terharum sekalipun
Bagiku manusia adalah makhluk terindah, tersempurna, tertinggi
Bagiku dirimu salah satu manusia terindah, tersempurna, tertinggi
Karenanya kau tak membutuhkan persamaan

Wanita suci…
Jangan biarkan aku menatapmu penuh
Karena itu akan membuatku mengingatmu
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku
Membuatku inginkanmu, sepenuh hati, seluruh jiwa, sehangat mentari
Kasihani dirimu jika harus hadir dalam khayalku
Yang masih penuh dengan lumpur
Dirimu terlalu suci

Wanita suci …
Berdua habiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung
Ada ingin tapi tak ada henti
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu
Meski ujung penutupmu pun tak pernah berani ku sentuh
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
Karena sucimu, indahmu kau pertaruhkan
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya akan menjadi wanita biasa dihadapanku
Bila kau kalah, tak lebih dari wanita biasa

Wanita suci…
Jangan pernah kau tatapku penuh
Bahkan kau tak perlu lirikkan matamu untuk melihatku
Bukan karena aku terlalu indah
Tetapi karena aku seorang manipulator
Aku biasa memakaikan topeng keindahan pada wajah burukku
Mengenakan pakaian sutra emas
Meniru laku para rahib
Meski hatiku dari kubangan lumpur
Kau memang suci…
Tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi
Karena toh kau hanya manusia, hanya wanita
Meskipun kau wanita suci

Wanita suci…
Beri sepenuh diri
Pada dia sang lelaki suci
Yang sepenuh diri bawamu pada Ilahi
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku
Terukir dalam kitab suci, tak perlu pikir lagi
Tunggu sang lelaki suci menjemputmu dalam rangkaian khitbah dan do’a
Atau kejar sang lelaki suci, itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda khodijah
Jangan ada ragu, jangan ada malu

Wanita suci…
Bariskan harapmu pada istkharah sepenuh arti ikhlas
Relakan Tuhan pilihkan lelaki suci bagimu,
Mungkin sekarang …atau nanti …
Bahkan mungkin tak ada sampai kau mati
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di alam permainan saat ini
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu
Yang kau bangun dengan kekhusyuan ibadah

Wanita suci…
Pilihan Tuhan tak selalu inginmu, tapi itulah pilihan-Nya
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Tuhan
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki terpilih itu,
Melainkan ada pada jalan yang kau pilih, seperti kisah seorang wanita suci
Di masa lalu yang meminta keislaman sebagai mahar pernikahan
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi
Kekasih tempat kita (seharusnya) memberikan semua cinta dan menerima cinta yang tak terhingga dalam tiap detik hidup kita 

Untuk semua wanita suci, Let Allah choose the right ones for yau

Wednesday, April 4, 2012

Cara Mengangkat Bayi

Saat buah hati lahir ke dunia, orang tua harus mengeluarkan waktu dan tenaga ekstra untuknya. Merawat bayi adalah tugas sepanjang hari yang merepotkan. Setelah dikandung selama sembilan bulan dalam rahim ibu, bayi ingin terus dekat dengan para pengasuhnya terutama sang ibu. Tak jarang orang tua ingin punya tenaga tambahan untuk merawat bayi, terutama pada situasi menegangkan seperti saat memandikan atau memakaikan baju.
Namun yang menggembirakan, saat ini sudah banyak cara untuk mempelajari cara merawat bayi. Misalnya dari berbagai buku dan artikel. Pada tulisan saya kali ini, saya ingin berbagi bagaimana cara mengangkat bayi yang benar, dari posisi telentang atau telungkup serta bagaimana cara membaringkan bayi. Artikel ini saya ambil dari buku berjudul BABYCARE karya Dr Frances William. Gambar-gambar juga saya ambil dari buku tersebut. 
Semua cara yang saya pelajari dari buku BABYCARE tersebut, saya dan suami praktekan ketika putra pertama saya baru lahir. Gambar-gambar di buku ini juga kami gunakan untuk mengajarkan pengasuh anak kami. Semoga bermanfaat.

CARA MENGANGKAT BAYI 

Bayi perlu seering diangkat, dipeluk dan digendong Perlakukan si kecil selembut mungkin. Meskipun bayi biasanya lebih sehat dari yang kita bayangkan, jangan pernah mengguncang atau menangani buah hati kita dengan kasar. Sewaktu mengangkatnya, dekatkan selalu dengan tubuh kita, buatlah suara yang menentramkan, dan tahan kepalanya setiap saat.
Jika bayi kita sedang tertidur, sementara kita harus mengangkatnya, usik terlebih dahulu dengan lembut, jangan langsung mengangkatnya.


Mengangkat Dari Posisi Telentang

1.  Sanggalah Leher dan Pantatnya
Menunduklah dekat si kecil. Selipkan satu tangan di bawah kepala dan lehernya, kemudian tangan yang satunya dekat pantatnya. Kita bisa mengangkatnya dari samping atau dari antara kakinya. Beberapa bisikan menenangkan akan meyakinkan si kecil dan membuatnya merasa aman.
 2.  Angkatlah dengan Lemah Lembut
Masih dengan posisi membungkuk ke depan, angkatlah si kecil dengan kedua tangan. Pastikan kepalanya aman dalam dekapan dan bicaralah padanya. Pandanglah matanya saat mengangkatnya.
 3.  Dekatkan Ke Dada Kita
Berdirilah lebih tegak dan posisikan tubuh si kecil sehingga sejajar dengan tubuh kita. Kemudian dekatkanlah ia ke dada kita. Jagalah agar kepalanya terangkat sedikit lebih tinggi dibandingkan bagian tubuh yang lain.

4.  Rebahkan Pada Siku Lengan
Sewaktu mendekatkannya ke dada, geserlah tangan yang menyangga pantatnya sehingga kepalanya juga tersangga. Kemudian letakkan lengan yang satunya agar dapat menyangga kepalanya di siku, dan tubuhnya di sepanjang lengan. Gunakan tangan yang pertama tadi sebagai penyangga tambahan.

Mengangkat Dari Posisi Tengkurap